Durasi : 16 episode @ 1 jam
Tgl rilis : 2005
Pemain : Lee Dae-hee, Lee Dong-wook, Lee Joon-kie, Park Si-yeon
Episode 1 :
Hari-hari Joo Yoo-rin yang bekerja sebagai pemandu wisata dipenuhi hal-hal tidak terduga, salah satunya terjadi ketika ia harus menahan sebuah pesawat yang hendak ditumpangi para kliennya berangkat karena bis mereka belum tiba.
Untuk mengakalinya, gadis itu berpura-pura histeris dan membuat iba pihak keamanan bandara sehingga diperbolehkan masuk ke pesawat demi melihat 'kekasih'nya untuk terakhir kali. Aktingnya cukup meyakinkan, namun ada satu pria di dalam kabin yang tidak bisa dibohongi : Seol Gong-chan. Untungnya sebelum semua terbongkar, para kliennya berhasil naik ke pesawat.
Meski punya banyak talenta selain akting didepan orang, salah satunya kemampuan berbahasa asing, Yoo-rin dipusingkan oleh ulah ayahnya yang kerap menghabiskan uang yang didapat dengan berjudi. Bahkan, tidak jarang mereka harus bermain petak-umpet dengan para penagih utang.
Puncaknya adalah ketika pria setengah baya itu mengambil uang yang seharusnya diperuntukkan untuk membayar sewa rumah, dan para penagih utang mencari Yoo-rin. Lagi-lagi, kecerdikan gadis itu mampu memperdayai orang-orang tersebut sehingga terjadi kejar-kejaran seru.
Kejadian tersebut kembali mempertemukannya dengan Gong-chan yang pernah di'kenal'nya di pesawat, ia nyaris saja ditabrak mobil pemuda itu yang kebetulan melintas. Langsung dibawa ke rumah sakit, gadis itu langsung sumrigah saat tahu Gong-chan adalah eksekutif sebuah hotel ternama, namun semua itu tidak berlangsung lama karena lagi-lagi para penagih utang itu mengejarnya.
Lewat sejumlah aksi penyamaran, mulai dari berpura-pura menjadi tukang bersih-bersih hingga dokter, Yoo-rin akhirnya berhasil keluar dari rumah sakit dengan selamat. Cuma satu cara untuk bisa keluar dari kesulitan yang dialaminya : mencari Gong-chan yang sempat nyaris menabraknya.
Secara kebetulan, Gong-chan sendiri sedang mencari gadis itu, yang mendadak menampakkan diri di kantornya untuk meminta ganti rugi. Menggunakan berbagai cara untuk bisa menaklukkan pemuda itu, kali ini Yoo-rin tidak berkutik karena Gong-chan ternyata lebih lihai dan bisa melihat semua akal bulusnya.
Nyaris saja pulang dengan tangan kosong, kepergian Yoo-rin dihadang oleh Gong-chan, yang meminta untuk menemani pemuda itu bertemu dengan tamu-tamu dari Cina. Degnan kemampuannya berbahasa Mandarin, Yoo-rin mampu menjembatani kendala bahasa antara Gong-chan dengan tamu-tamunya, meski untuk itu ia harus menahan rasa lapar selama beberapa waktu akibat 'sibuk'.
Episode 2 :
Hubungan Gong-chan dan Seo-hyoon sempat menjadi bahan pembicaraan antara bibinya dan Jang Hyung-ja , sahabat wanita setengah baya itu yang memiliki seorang putra bernama Seo Jeong-woo, seorang pemuda berwatak playboy.
Di 'rumah baru'nya, Yoo-rin menikmati hari-harinya dengan melakukan tugas bersih-bersih. Otak bisnisnya langsung bergerak saat tahu tempat tersebut mempunyai sebuah kebun jeruk yang luas, buah-buahan tersebut dijual sehingga menghasilkan uang. Bahkan, Jeruk yang telah kotor sekalipun bisa diakalinya.
Usahanya menghasilkan uang dengan cara tidak halal tersebut ditentang oleh sahabat baiknya Ahn Jin-kyoo, akibatnya mereka bertengkar sehingga jeruk-jeruk yang dijual berjatuhan dan terlindas mobil Gong-chan yang kebetulan melintas. Marah melihat buah yang dijualnya hancur berantakan, wajah Yoo-rin langsung berubah saat tahu siapa yang mengemudikan mobil tersebut.
Gong-chan yang tidak sadar kalau jeruk yang hancur berasal dari kebunnya sendiri dengan polos membayar ganti rugi pada Yoo-rin, yang dengan wajah pucat-pasi menerimanya. Kebohongan gadis itu akhirnya terbongkar ketika sang pemilik rumah mendadak datang ke tempat peristirahatan, dan melihat Yoo-rin yang sedang asyik memetik jeruk.
Panik saat tahu dirinya tertangkap basah, Yoo-rin langsung lari terbirit-birit dikejar Gong-chan. Gadis itu nyaris saja lolos dengan aksi pura-puranya, namun Gong-chan ternyata tidak tertipu. Mengembalikan semua uang yang didapat dari penjulana jeruk dan berbagai variasinya, Yoo-rin cuma bisa gigit jari saat dirinya diusir keluar.
Jengkel karena dirinya dipermainkan, pendapat Gong-chan tentang Yoo-rin langsung berubah saat mendapati pesan yang ditempelkan gadis itu di dalam lemari es. Baru saja berpisah, Gong-chan mendapat sebuah kabar yang lagi-lagi memaksanya untuk kembali 'mempekerjakan' Yoo-rin.
Sempat bersungut-sungut, wajah gadis penuh akal itu langsung berubah saat tahu kalau dirinya bakal mendapat bayaran untuk pekerjaan kali ini. Lagi-lagi kebahagiaannya hanya berlangsung sebentar, Jin-kyoo yang ditelepon malah tanpa sadar membawa para penagih utang untuk mengikutinya.
Episode 3 :
Yoo-rin berusaha menutupi kesedihannya saat teringat akan sang ayah ketika Yeong-woo muncul, dan malah membuat pemuda itu tertegun dengan perhatiannya yang begitu besar. Sayang, perkenalan keduanya berlangsung singkat karena gadis itu teringat akan janjinya, dan meninggalkan Yeong-woo yang melongo takjub.
Berhasil mendapatkan uang banyak setelah menunaikan tugasnya, Yoor-in bingung saat memikirkan dimana ia akan tidur. Menunggu kabar dari sang ayah, ia berpapasan dengan Gong-chan dan meminta ijin untuk bisa mengisi baterai ponselnya yang habis.
Berdua dengan pemuda itu di kamar, Yoo-rin tanpa sadar menceritakan tentang masa lalunya. Tentu saja, Gong-chan yang pernah ditipu tidak percaya begitu saja. Sambil menunggu baterai ponselnya penuh, diam-diam Yoo-rin merebahkan tubuhnya di sofa. Terlelap dalam tidurnya, gadis itu sempat bermimpi kalau Gong-chan memperlakukannya dengan lembut (meski kenyataan justru sebaliknya).
Namun, matanya langsung terbuka lebar ketika Gong-chan menyebut bakal membayarnya untuk melakukan sesuatu. Rupanya, pemuda itu meminta supaya gadis itu menemaninya mencari sahabatnya yang tidak lain adalah Yeong-woo yang telah kembali ke Korea. Belum sempat bertemu, Yoo-rin meminta ijin pergi setelah mendapat telepon dari sang ayah.
Mengira bakal mendapat uang keesokan harinya, Yoo-rin terkejut saat diberitahu oleh resepsionis kalau Gong-chan telah berada di bandara untuk terbang ke Jepang. Dengan susah-payah, gadis itu berhasil menyusul dan meminta bayarannya.
Namun saat bertemu, Gong-chan malah sempat menolak untuk membayar sebelum akhirnya menyerahkan uang yang berada didalam dompetnya dengan kasar. Geram mendapat perlakuan tidak manusiawi, Yoo-rin langsung membalas dengan aktingnya yang menyakinkan, yang langsung membuat Gong-chan salah tingkah dan dipandang dengan sinis oleh seluruh penumpang pesawat.
Kepergian Gong-chan sendiri adalah dalam rangka melacak jejak bibinya yang belasan tahun silam diusir oleh sang kakek, yang dalam keadaan sekarat berharap bisa bertemu sang putri untuk terakhir kali. Sayang, jejak tersebut kabur sehingga sambil setengah berdoa, pemuda itu berharap bisa menemukan seseorang untuk menyamar sebagai wanita yang selama ini dicarinya.
Siapa sangka, harapan itu terkabul ketika dirinya kembali ke Pulau Jeju, dimana Yoo-rin telah menanti di bandara (ditemani oleh para gangster yang berhasil menangkapnya). Dengan akting yang meyakinkan, gadis itu mampu membuat para preman tersebut trenyuh dan melepaskannya.
Episode 4 :
Mengalami dilema, Yoo-rin makin kebingungan karena ia tidak bisa kembali lagi ke tempat sahabatnya Ahn Jin-shim, yang rumah dan tempat kerjanya telah disantroni oleh para penagih utang. Berkat mimpi yang 'unik', gadis itu akhirnya menyetujui permintaan Gong-chan.
Sebelum memulai rencana, Gong-chan terlebih dulu meminta Yoo-rin mengingat detil demi detil tentang latar belakangnya yang baru. Yang cukup mengejutkan, pemuda itu meminta sang 'sepupu' untuk mau tinggal di sebuah apartemen mewah supaya penyamarannya semakin komplit.
Berpisah dengan Gong-chan setelah (kembali) terlibat pertengkaran soal barang-barang yang dipakainya, Yoo-rin berpapasan dengan Jeong-woo yang datang bersama ibunya. Gadis itu tidak sadar kalau Yeong-woo memiliki hubungan dengan Gong-chan yang dibencinya, dan malah mengira pemuda itu merupakan peliharaan wanita setengah baya.
Keruan saja ketika bertemu kembali dan meluruskan kesalahpahaman, Yoo-rin malu setengah mati. Namun dasar gadis cuek, dengan cepat ia mampu akrab dengan Yeong-woo. Kembali menghabiskan waktu bersama, keduanya harus berpisah lebih cepat karena Yoo-rin mendapat telepon dari Gong-chan.
Begitu sampai ke tempat yang diminta, Yoo-rin terkaget-kaget mendengar kalau Seol-woong kakek Gong-chan adalah pemilik hotel dan sejumlah properti lainnya. Ketika bertemu pemuda itu, ia berubah pikiran dan menolak permintaan untuk menyamar sebagai sang sepupu yang telah lama hilang. Lagi-lagi, Gong-chan mengucapkan perkataan yang menyakiti gadis itu.
Namun setelah berpikir dua kali, Yoo-rin akhirnya muncul di hadapan Seol-woong yang tengah sekarat. Begitu mendengar orang yang dicintainya mengucapkan pesan terakhir dan terkulai lemah, Gong-chan langsung menangis tersedu-sedu.............sampai Yoo-rin menunjukkan kalau ternyata sang kakek hanya tertidur pulas.
Ketika menghadap dokter keesokan harinya, Gong-chan tersenyum gembira saat diberitahu kalau sang kakek telah melewati masa kritis. Namun masalah baru kembali terjadi : penyamaran Yoo-rin yang berada di kamar pasien nyaris terbongkar.
Episode 5 :
Meski kerap menipu orang, rupanya Yoo-rin tidak tega juga mengelabuhi kakek Gong-chan yang sudah sekarat. Tapi begitu mendengar dirinya bakal tinggal di tempat yang nyaman sekaligus mendapat pekerjaan, imannya goyah juga.
Masuk ke dalam rumah keluarga, Yoo-rin terbelalak begitu tahu kamar yang ditempatinya sangat besar. Berpura-pura seolah semuanya hanya hal biasa, kegembiraannya langsung dilampiaskan begitu Gong-chan keluar kamar........sampai terjadi kecelakaan kecil yang membuat keduanya bertikai lagi.
Merayakan awal kerja sama mereka sambil makan daging, selera makan Gong-chan langsung terganggu saat mendengar Yoo-rin bercerita tentang gosip antara bintang tenis Seo-hyoon dengan seorang pria kaya-raya. Gadis itu tidak sadar kalau pria tersebut adalah Gong-chan. 'Keakraban' mereka terputus oleh telepon dari Seo-hyoon, yang ditanggapi dingin oleh Gong-chan.
Karena ponselnya terus berdering (namun tidak diangkat), Gong-chan meminta Yoo-rin untuk menunggu sementara ia sendiri menemui Seo-hyoon. Pertemuan itu sendiri berlangsung singkat, rupanya pemuda itu masih sakit hati karena bintang tenis itu meninggalkan dirinya demi mengejar karir di masa lalu. Belakangan, Yoo-rin yang tidak sabar menyusul dan akhirnya tahu semuanya.
Tidak ingin kehadirannya diketahui, Yoo-rin langsung bersembunyi dan mendengarkan semua pertengkaran antara Gong-chan dan Seo-hyoon. Setelah semuanya selesai, dengan muka kesal Gong-chan langsung memanggil gadis konyol itu untuk segera pergi. Rupanya, sejak awal persembunyiannya sudah diketahui.
Demi menghibur dirinya yang habis dimarahi, Yoo-rin berniat untuk mandi busa di kamar mandi 'baru'nya. Dasar apes, kecelakaan malah membuat lehernya terluka sehingga harus mendapat perawatan di rumah sakit. Yang lebih membuat malu lagi, orang yang menolongnya di kamar mandi adalah Gong-chan.
Makin jengkel dengan pemuda itu, Yoo-rin bertekad untuk membahagiakan Seol-woong kakek Gong-chan supaya dirnya tidak lagi merasakan hidup miskin. Sungguh ajaib, tingkah laku Yoo-rin mampu membuat sang kakek sembuh lebih cepat dan siap kembali ke rumah.
Episode 6 :
Melihat kondisi Seo-hyoon yang mengenaskan, sang manajer langsung memutuskan untuk menelepon Gong-chan. Akibatnya, rencana pemuda itu untuk nonton bersama Yoo-rin menjadi berantakan. Bisa ditebak, Yoo-rin jengkel setengah mati karena harus menunggu sang 'sepupu'.
Bahkan, kehadiran Jeong-woo sekalipun tidak mampu menghibur gadis itu. Setelah mengucapkan perpisahan dengan Seo-hyoon yang baru sadar, dan menyebut dirinya bakal meninggalkan Korea, barulah Gong-chan teringat kalau Yoo-rin masih 'tertinggal' di bioskop.
Kembalinya Seol-woong kakek Gong-chan ke rumah membuat suasana makin meriah, namun yang membuat Yoo-rin deg-degan, sang kakek sepertinya tidak bisa lepas darinya. Sempat terjadi sejumlah kejadian lucu di meja makan, yang lagi-lagi disebabkan oleh sikap konyol gadis itu yang kerap jadi bumerang.
Seo-hyoon benar-benar menjalankan niatnya untuk pergi meninggalkan Gong-chan, dan berusaha menutupi kesedihannya saat berjalan di bandara menembus kerumunan penggemar. Namun, gadis itu langsung panik saat kalung pemberian Gong-chan terjatuh, dan dengan merangkak pelan berusaha mencari benda yang paling disayanginya itu sehingga dirinya terluka akibat terinjak-injak fans.
Usai berdoa di kuil, Gong-chan dan Yoo-rin tersesat dalam perjalanan pulang dan terdampar di sebuah desa. Keluwesan gadis itu membuat mereka diterima dengan baik oleh penduduk, yang malah mengira keduanya sebagai sepasang kekasih.
Saking terlalu semangat, Yoo-rin akhirnya jatuh sakit, yang tentu saja membuat Gong-chan panik setengah mati dan membopongnya ke dokter yang jaraknya cukup jauh. Belakangan baru ketahuan, kalau penyakit tersebut disebabkan karena gadis itu terlalu banyak makan.
Setelah sembuh (dalam waktu relatif cepat), Yoo-rin berusaha menutupi rasa malunya dengan mengatakan bahwa dirinya merasa bersalah telah menipu kakek Gong-chan sehingga sempat terpikir kejadian itu merupakan hukuman baginya. Ketika pulang keesokan harinya, para penduduk melepas kepergian mereka dengan berat hati.
Episode 7 :
Berusaha menyelinap keluar supaya tidak mengganggu pasangan yang baru berbaikan tersebut, lagi-lagi kejadian memalukan dialami Yoo-rin : ia turun tanpa membawa tasnya sehingga sempat terjadi kejar-kejaran seru antara gadis itu dengan mobil yang dikemudikan Gong-chan.
Setelah selesai rapat dan bermain squash, Jeong-woo mengundang Yoo-rin untuk menemaninya minum bersama Gong-chan. Siapa sangka, Gong-chan kembali bersifat posesif dan kerap memberi larangan karena tahu betul watak sahabatnya tersebut yang playboy.
Jengkel karena merasa dipermainkan, Yoo-rin cuma bisa merengut ketika perseteruan Gong-chan dan Jeong-woo malah berlanjut ke meja bilyar. Dengan wajah polos, ia malah mengajak kedua pemuda itu taruhan. Bisa ditebak, Yoo-rin memenangkan duel bilyar tersebut tanpa memberi kesempatan pada Gong-chan dan Jeong-woo untuk memukul.
Meneruskan harinya bersama Jeong-woo, karena Gong-chan mendadak pergi untuk menemui Seo-hyoon, Yoo-rin cuma bisa terdiam saat ditanya tentang pria seperti apa yang disukainya. Ia tidak sadar bahwa sikap ceria dan ceplas-ceplosnya membuat Gong-chan mulai menyukai sosok gadis itu.
Di rumah, Seol-woong kakek Gong-chan mulai menunjukkan perhatiannya yang semakin besar pada Yoo-rin sehingga perasaan gadis itu semakin tidak enak. Yang kebingungan adalah Gong-chan, karena sang kakek ngotot ingin menemui ayah angkat Yoo-rin (yang tentu saja tidak ada).
Di saat yang sama, Yoo-rin sedang memikirkan nasib ayahnya. Namun otaknya langsung bekerja cepat saat Gong-chan menelepon dengan meminta pertolongan sahabatnya Ahn Jin-kyoo yang baru tiba di Seoul. Gadis itu tidak tahu bahwa sebelumnya pemuda itu baru saja bertemu dengan sang ayah ternyata berada satu kota dengannya.
Saat makan malam bersama, perasaan Yoo-rin bercampur-aduk saat satu-persatu anggota keluarga memberi hadiah untuk merayakan kedatangannya (kecuali Gong-chan). Suasana sempat berubah tegang saat Seo-hyoon datang, namun berkat bujukan Yoo-rin, Seol-woong kakek Gong-chan akhirnya menerima kehadiran gadis itu meski dengan wajah dingin.
Diperbolehkan untuk pergi bertiga, acara makan sesi kedua berantakan saat publik melihat Seo-hyoon. Demi menolong gadis itu, Yoo-rin pura-pura menghindar dengan pakaian yang dikenakan bintang tenis itu sampai sempat terjatuh. Siapa sangka, niat baik tersebut malah membuatnya dimarahi Gong-chan.
Episode 8 :
Demi menemukan gadis yang tidak kalah populer dengan Seo-hyoon, Jeong-woo dipaksa ibunya untuk mencari pasangan.....dengan ancaman bila tidak dituruti, ia bakal 'dipasung'. Siapa sangka, acara perjodohan tersebut malah membuatnya tahu tentang identitas Yoo-rin yang sebenarnya.
Secara kebetulan, Seol-woong kakek Gong-chan menelepon sehingga kesempatan untuk membeberkan semuanya terbuka. Namun, niat tersebut langsung ditahan Jeong-woo saat tahu dirinya diminta menemani Yoo-rin ke pesta yang diadakan oleh Seo-hyoon (dan demi melihat sosok gadis itu yang begitu cantik setelah didandani).
Bingung karena baru pertama kalinya berada di pesta yang dihadiri begitu banyak orang terkenal, Yoo-rin melakukan sejumlah hal unik yang membuat kening banyak tamu berkerut. Namun di pesta itu juga gadis itu sadar kalau diam-diam dirinya telah mulai menyukai Gong-chan.
Meminta Jeong-woo untuk mengantarnya pulang, Yoo-rin langsung melongo saat pembawa acara meminta para tamu untuk mencium pasangan masing-masing. Ekspresi gadis itu yang tidak keruan saat melihat Seo-hyoon mencium Gong-chan begitu kentara, Jeong-woo yang melihat semuanya langsung menebak perasaan gadis itu sekaligus membuka apa yang diketahuinya.
Kesal karena menganggap Gong-chan mempermainkan perasaan gadis itu, Jeong-woo memberitahu sang sahabat tentang kondisi Yoo-rin yang tidak enak badan. Dengan cepat, Gong-chan menyusul dan memperlakukan Yoo-rin dengan lembut, yang tentu saja membuat hatinya makin sakit.
Yoo-rin makin jengkel saat merasa Jeong-woo berniat mempermainkannya, dan satu-satunya jalan adalah menghindari Gong-chan sebisa mungkin. Saat menceritakan apa yang terjadi pada kakak-beradik Ahn (Jin-shim dan Jin-kyoo), keduanya malah membuat pikirannya makin rumit dengan berdebat sengit.
Terus memikirkan perkataan yang diucapkan Yoo-rin terakhir kali, Gong-chan malah salah sangka mengira kalau gadis itu menganggapnya sebagai seorang pria brengsek. Dengan cepat ia memacu mobilnya untuk menemui Yoo-rin, yang kali ini tidak bisa berkelit lagi.
Episode 9 :
Dengan wajah panik, Yoo-rin langsung memberitahu temuannya pada Gong-chan tentang salah seorang tamu di hotelnya. Ditemani oleh sekretarisnya (dan Yoo-rin yang terus mengikuti), pemuda itu memutuskan untuk mengkonfirmasi kecurigaan kalau tamu tersebut adalah seorang penjahat.
Sudah membayangkan macam-macam, Yoo-rin kembali harus menanggung malu saat tahu kalau pria yang disangkanya sebagai teroris tersebut ternyata adalah seorang sutradara terkenal. Dalam perjalanan pulang bersama Gong-chan, gadis itu bertekad untuk menyampaikan isi hatinya pada sang sepupu namun meski telah mendapat dukungan semangat dari Jeong-woo, niat tersebut tidak kesampaian.
Masalah Yoo-rin makin rumit setelah dirinya berhasil bertemu dengan sang ayah, yang dipenjara akibat terlibat keributan dengan seorang pria. Sedih bukan main karena pria yang dicintainya tersebut hidup menderita, Yoo-rin terpaksa menuruti keinginan pria yang ternyata seorang berandalan itu untuk menjadi penghibur di sebuah karaoke.
Di rumah, Gong-chan mulai kuatir karena hari semakin larut sementara Yoo-rin belum juga pulang. Saat kembali ke rumah, Yoo-rin mulai berhitung karena pria yang dicelakai ayahnya ternyata meminta ganti rugi dalam jumlah besar. Satu-satunya peluang adalah menjual barang-barang pemberian keluarga Gong-chan, namun gadis itu kembali ragu-ragu.
Perubahan sikap Yoo-rin sendiri bukannya tidak disadari oleh Jeong-woo, yang semakin jatuh cinta pada gadis itu. Membulatkan tekadnya untuk menjual barang-barang berharga demi membebaskan ayahnya, Yoo-rin berniat untuk bisa menebus semua barang tersebut suatu saat nanti. Setelah semua selesai, ia melakukan pembalasan pada pria yang membuatnya susah dengan cara super unik.
Turunnya salju di Seoul membuat Gong-chan teringat akan janjinya kalau saat itu bakal menjadi ultah Yoo-rin, ia bertekad untuk merayakannya bersama gadis itu dan telah membeli sebuah hadiah tak terlupakan. Namun saat menunggu, pemuda itu mengangkat telepon dari ayah Yoo-rin dan langsung salah paham.
Episode 10 :
Namun ketika ditawarkan untuk kembali, Yoo-rin menolak dengan berbagai alasan. Diam-diam gadis itu melampiaskan kesedihannya dengan mabuk-mabukan, dan secara tidak sengaja aksinya di sebuah rumah makan terlihat oleh Jeong-woo.
Berpura-pura gembira didepan Yoo-rin yang mabuk meski hatinya sakit, Jeong-woo meminta pemilik rumah makan untuk menjawab panggilan ponsel gadis itu yang ternyata dari Gong-chan. Begitu tahu tentang kondisi sang sepupu, Gong-chan langsung menyusul dan membopongnya kembali ke rumah.
Menghadapi Yoo-rin yang telah mabuk ternyata tidak mudah. Selain terus meracau dan sempat membuat kehebohan dengan mengambil hiasan bintang di sebuah pohon natal (yang membuat Gong-chan harus berurusan dengan sejumlah suster), pemuda itu juga sempat kerepotan ketika mobilnya terkunci dari dalam saat hendak membeli obat untuk menyadarkan Yoo-rin.
Untungnya, ia bertemu dengan Jin-kyoo yang dengan senang hati menunjukkan tempat dimana Yoo-rin tinggal. Siapa sangka, pertemuan tersebut membuat polemik baru keesokan harinya : Jin-kyoo jatuh cinta dengan sekretaris Gong-chan sementara Jin-shim mengagumi paras Gong-chan yang tertidur saat menunggui Yoo-rin.
Meski berulang kali mendapat penolakan dari Seol-woong, Seo-yoon terus berusaha untuk merebut perhatian kakek Gong-chan tersebut (yang jelas-jelas lebih menyukai Yoo-rin). Masuk ke kamar sang kekasih, gadis itu tersenyum gembira melihat kado di meja Gong-chan dan mengira benda itu bakal diberikan kepadanya.
Kembali bertengkar di meja makan saat pagi, Yoo-rin yang jengkel dengan kelakuan Gong-chan balik mengerjai pemuda itu dengan mengutak-atik ponselnya yang tertinggal. Keruan saja saat rapat, Gong-chan yang tidak sadar sempat nyaris mengamuk mendengar dering ponsel, sebelum sadar kalau yang berbunyi adalah miliknya.
Episode 11 :
Sempat diwarnai oleh kejadian lucu, Yoo-rin sangat terharu saat tahu Gong-chan telah menyiapkan hadiah khusus untuknya. Dengan berat hati, gadis itu menyampaikan niatnya untuk mengakhiri tipuan yang selama ini digelar karena hati nurani Yoo-rin terasa sakit dan tidak ingin lagi mengelabuhi Seol-woong.
Dasar Yoo-rin, imannya kembali goyah saat ditawari untuk tetap bertahan sementara waktu dengan imbalan vila yang pernah ditinggalinya. Alasan yang dilontarkan Gong-chan sendiri cukup masuk akal, hal itu demi menjaga supaya Seol-woong sang kakek tidak shock dalam masa pemulihan. Padahal, diam-diam ia merasa kehilangan sosok gadis itu.
Sebuah kejadian mengubah rencana tersebut. Ketika Jeong-woo berhasil menangkap seorang juru foto yang terus mengikuti Seo-hyoon, gadis itu kecewa ketika Gong-chan terkesan tidak perduli kalau sang kekasih bakal digosipkan macam-macam. Tidak cuma itu, Gong-chan bahkan meminta supaya rencana pengumuman siapa kekasih Seo-hyoon yang sebenarnya tetap ditunda.
Dengan cepat gadis itu langsung mengambil kesimpulan kalau penyebab semua itu adalah kehadiran Yoo-rin. Ia langsung menemui sang rival dan secara tersirat menjelaskan bahwa bila Yoo-rin tidak pergi, maka hubungan Seo-hyoon dengan Gong-chan bakal terganggu. Yoo-rin dengan cepat menangkap maksud tersebut, dan menyebut kalau dirinya bakal segera pergi dari rumah keluarga sang sepupu.
Meski berat, namun Gong-chan terpaksa menuruti permintaan Yoo-rin yang ingin meninggalkan rumah keluarganya. Dasar nasib, sebuah kejadian kembali membuat kepergian gadis itu tertahan. Bahkan, berkat Yoo-rin pula bibi Gong-chan akhirnya bisa bersatu dengan Jang Il-do, asisten Seol-woong yang telah lama disukainya.
Secara mengejutkan, keduanya menyatakan niat ingin segera menikah di depan Seol-woong. Dengan gembira, kakek Gong-chan tersebut langsung setuju dan menunjuk Yoo-rin sebagai orang yang bertugas untuk mempersiapkan pernikahan tersebut. Padahal di saat yang sama, gadis itu (dengan bantuan Gong-chan) berniat memberitahu tentang rencana kepergiannya.
Episode 12 :
Yang serba salah justru Yoo-rin, yang telah terlanjur berjanji untuk pergi dan harus menerima sikap dingin Seo-hyoon. Demi menutupi perasaannya terhadap Gong-chan didepan yang lain, Yoo-rin menerima tawaran Jeong-woo yang ingin mengantarnya pulang.
Menjelang kepergiannya yang tinggal menghitung waktu, Yoo-rin memutuskan untuk memberi kesan baik terhadap semua orang dan membantu mereka dengan tulus. Di tempat lain, Jeong-woo mengambil keputusan yang cukup drastis : ia ingin mulai bekerja demi mencontoh YOo-rin.
Diam-diam mulai merasa kuatir bakal kehilangan, Gong-chan secara tidak sadar kerap mencari gara-gara dengan memarahi Yoo-rin saat gadis itu pulang larut malam (usai menemani Jeong-woo bermain). Kembali terjadi hal yang cukup membuat wajah Yoo-rin merah-padam saat sang sepupu meminta untuk menemaninya kesebuah tempat perbelanjaan.
Terus berusaha mencari sepupunya yang asli, Gong-chan bergeming ketika sang sekretaris menawarkan alternatif untuk mengakui Yoo-rin seandainya yang dicari tidak berhasil ditemukan. Sang sekretaris sendiri pelan-pelan mulai tertarik dengan sosok Ahn Jin-shim, yang demi mengejar gadis itu memutuskan untuk menjadi model.
Demi menahan Yoo-rin supaya bisa tinggal selamanya di sisi Seol-woong, sang kakek menggunakan segala cara agar gadis itu merasa betah (salah satunya adalah dengan berusaha menjodohkan dengan Jeong-woo). Keruan saja, yang serba salah adalah Gong-chan, yang dimarahi ketika dengan sinis memberi komentar miring saat ditanya.
Kembali terjadi oper-operan, Yoo-rin yang tidak enak hati karena mendapat tiket menonton sebuah pertunjukan memutuskan untuk memberikannya pada Seo-hyoon. Keruan saja ketika datang ke lokasi pertunjukan, bintang tenis itu malah bertemu dengan Jeong-woo.
Keruan saja ketika sampai di rumah, Gong-chan dan Yoo-rin sama-sama kaget melihat masing-masing pulang lebih cepat. Memutuskan untuk mengajak sang sepupu melihat keindahan kota Seoul dari ketinggian sebuah gedung, pemuda itu berulang kali dikerjai oleh kebohongan Yoo-rin.
Episode 13 :
Saat sedang berkendara pulang, perasaan Gong-chan semakin transparan ketika ia mulai mengkuatirkan hal-hal kecil tentang Yoo-rin (meski gadis itu jelas-jelas sengaja mengerjainya). Demi menenangkan hatinya yang makin bergemuruh, pemuda itu berusaha meyakinkan diri bahwa itu hanyalah tipuan semata.
Usaha Seol-woong untuk menjodohkan Yoo-rin dengan Jeong-woo semakin gencar, dengan blak-blakan ia meminta pemuda itu menjemput sang cucu dan mengajaknya keluar untuk berkencan. Dasar berhati baik, Jeong-woo malah menelepon Gong-chan danmegnajaknya ikut serta.
Sepanjang film, Yoo-rin tidak henti-hentinya makan sehingga akibatnya ia mulai terkantuk-kantuk. Di tempat lain, Seo-hyoon yang memutuskan untuk mengunjungi Gong-chan kaget saat tahu sang kekasih sedang tidak berada di tempat. Bahkan saat dihubungi, ponsel pemuda itu tidak diangkat.
Meneruskan acara dengan makan bareng, Jeong-woo hanya bisa terkagum-kagum melihat betapa hebatnya Yoo-rin dalam berbohong. Belajar dari keberanian gadis itu menutupi perasaannya, Jeong-woo nekat mengajak Yoo-rin untuk berkencan. Keruan saja, Yoo-rin menanggapinya dengan enteng.
Begitu sampai di rumah, Yoo-rin langsung panik saat tahu dirinya hanya berdua dengan Gong-chan dan mulai membayangkan yang tidak-tidak. Langsung bisa menduga apa yang dipikirkan gadis itu, keruan saja Gong-chan tersinggung setengah mati.
Ketika dokter memutuskan bahwa kondisi kesehatan Seol-woong berangsur pulih, oo-rin diberi kejutan oleh sang kakek : dua tiket perjalanan ke Jepang. Kali ini, gadis itu tidak bisa mengelak karena semua sudah dipersiapkan dengan matang. Apalagi, Gong-chan yang terus ditelepon baru tahu belakangan.
Tidak tahu harus bagaimana lag demi menutupi kebohongannya, Yoo-rin nekat menjatuhkan dirinya dari tangga sehingga mengalami cedera. Strategi tersebut cukup ampuh, rencana keberangkatan ke Jepang langsung ditunda. Begitu tiba di rumah sakit, Gong-chan yang kuatir langsung marah-marah dengan perbuatan sang sepupu yang dianggap terlalu nekat.
Episode 14 :
Belakangan, ucapan itu baru membuat Gong-chan sadar akan arti tindakannya : ia hanya bakal pergi berdua dengan Yoo-rin. Ketika hendak berangkat, gadis itu mendapat telepon dari Jeong-woo, yang perasaannya langsung tidak keruan mendengar rencana kepergian tersebut.
Yoo-rin sendiri bukannya tidak deg-degan, di bandara ia terus-menerus berbicara sendiri seolah ingin meyakinkan diri baha kepergian tersebut hanyalah dalam rangka kepentingan bisnis. Dasar apes, di saat-saat akhir Gong-chan malah membatalkan keberangkatan akibat ulah Seo-hyoon.
Begitu mendengar batalnya keberangkatan dari Sekretaris Gong-chan, Jeong-woo yang tahu betul bagaimana perasaan Yoo-rin saat itu langsung pergi ke bandara demi menjemput dan menghibur gadis itu. Sambil menyeka air mata, Yoo-rin menyebut kalau dirinya baik-baik saja.
Seperti biasa, Yoo-rin melampiaskan kemarahannya dengan mabuk (diiringi pandangan ganjil Jin-shim dan Jin-kyoo yang muncul belakangan). Kuatir dengan keadaan sahabatnya, Jin-kyoo menelepon Gong-chan yang ketika itu sedang dalam perjalanan pulang.
Melihat Yoo-rin marah-marah dalam keadaan mabuk, Gong-chan memanggil gadis itu dan meminta supaya semua dilampiaskan pada dirinya. Dasar apes, sebuah insiden kecil malah membuat keduanya terlibat dalam hal yang tidak pernah disangka sebelumnya : berciuman.
Gong-chan yang panik langsung melepaskan pelukannya, sehingga otomatis Yoo-rin langsung jatuh. Kejadian itu membuat Yoo-rin serba salah dan wajahnya memerah. Begitu sampai di rumah, perubahan sikap gadis itu langsung terlihat oleh bibi Gong-chan, yang malah mengira Yoo-rin jatuh sakit.
Keesokan harinya saat membeli baterai di sebuah toserba, Yoo-rin baru sadar kenapa Gong-chan membatalkan rencana kepergian mereka. Dasar apes, belakangan tersingkap fakta lain : adegan ciumannya dengan Gong-chan ternyata dilihat oleh Jin-shim dan Jin-kyoo, sehingga gadis malang itu otomatis diolok-olok oleh dua sahabatnya tersebut.
Di tempat lain, berita tentang rencana pernikahan Seo-hyoon di surat kabar akhirnya dibaca Gong-chan. Diam-diam, pemuda itu merasa jengah dirinya menjadi pusat perhatian saat pergi berdua dengan sang kekasih, namun Seo-hyoon disampingnya hanya tersenyum simpul dan meminta supaya pemuda itu membiasakan diri.
Episode 15 :
Rupanya, Seol-woong mengkuatirkan tentang status Yoo-rin, dan menyebut bakal memperkenalkan gadis itu kepada semua orang. Keruan saja, Gong-chan kelabakan. Ia meminta sang asisten untuk menyiapkan rumah bagi Yoo-rin, yang bakal dimintanya pergi dari rumah.
Dalam sebuah sesi tanda tangan, secara tidak sengaja Seo-hyoon mendengar tentang identitas Yoo-rin sebenarnya dari Jin-shim dan Jin-kyoo. Keruan saja, hal tersebut langsung dikonfrontirnya ke Gong-chan, yang hanya bisa terdiam. Dengan suara lemah, pemuda itu menyebut kalau Yoo-rin bakal segera pergi.
Memutuskan untuk memberitahu yang sebenarnya pada Yoo-rin saat makan malam bersama di sebuah restoran, bisa dibayangkan bagaimana perasaan Gong-chan ketika gadis itu menyebut dalam semua petualangannya, yang paling sulit dilupakan adalah saat hidup bersama keluarga Gong-chan.
Di tengah derasnya hujan salju, Gong-chan akhirnya tidak bisa berkata apa-apa dan di dalam mobil setelah Yoo-rin tertidur, memutuskan untuk ikut memejamkan mata. Aksi keduanya terlihat oleh Jeong-woo yang kebetulan melintas, dan membuat perasaan pemuda itu tidak keruan.
Geram karena usahanya untuk lebih dekat dengan keluarga Gong-chan kerap gagal, Seo-hyoon kelepasan bicara tentang kehidupan Yoo-rin. Keruan saja, hal tersebut membuat Seol-woong makin prihatin dan memarahi Gong-chan karena tidak pernah menceritakan semuanya.
Keruan saja, rencana Gong-chan untuk melepas Yoo-rin secara diam-diam berantakan. Seo-hyoon yang dimarahi habis-habisan oleh sang kekasih melampiaskan semuanya pada Yoo-rin, yang cuma bisa terdiam saat tahu akan rencana sang sepupu. Seperti biasa, saat sedih ia kembali dihibur oleh Jeong-woo (lewat sejumlah kejadian kocak di tempat pemandian).
Saat berada di dalam lift, Jeong-woo memutuskan untuk memberitahu Gong-chan kalau dirinya menyukai Yoo-rin. Keruan saja, hal itu membuat Gong-chan kaget setengah mati, apalagi sang sahabat ternyata sudah tahu kalau Yoo-rin bukanlah sepupunya.
Episode 16 :
Ucapan Gong-chan keruan saja membuat Yoo-rin sedih, namun dugaan Jin-shim dan Jin-kyoo tentang masalah tersebut malah membuat gadis itu panas. Dengan wajah merengut, ia meminta supaya digaji dan diberi jatah saham oleh Gong-chan, yang hanya bisa pasrah.
Begitu sampai di rumah, Gong-chan kaget mendapati permainan catur Seol-woong kakeknya dan Jeong-woo ternyata dilakukan sambil bertaruh. Tidak ingin Yoo-rin dinikahkan dengan Jeong-woo, pemuda itu malah membantu permainan sang kakek hingga Jeong-woo akhirnya menang (dan Yoo-rin mendapatkan cek sebagai hadiah).
Jeong-woo sendiri dengan terang-terangan mengakui ketertarikannya pada Yoo-rin didepan Seol-woong, namun untuk menetralisirnya, gadis itu sengaja pura-pura menanggapi dengan dingin. Ketika ditanya soal perasaannya, Gong-chan masih tetap bersikeras meminta Yoo-rin sebagai sepupu demi sang kakek.
Menjelang keberangkatannya untuk meneruskan rangkaian kompetisi tenis, Seo-hyoon terus gelisah karena tahu Gong-chan marah padanya soal Yoo-rin. Bahkan saat keduanya bertemu untuk acara makan malam, pemuda itu hanya menanggapi dingin ucapannya.
Oleh sang kakek, Gong-chan lagi-lagi dipertemukan dalam situasi sulit dengan diminta untuk menemani Yoo-rin berbelanja pakaian olah raga. Dengan cepat, ia langsung memilihkan sejumlah atribut yang jauh dari kesan menarik, sehingga sang 'sepupu' sempat jengkel.
Namun yang patut diacungi jempol, Gong-chan jugalah yang membela Yoo-rin saat gadis itu mendapat tekanan saat mengobrol dengan ibu Jeong-woo beberapa saat kemudian. Dengan sopan namun tegas, ia menyebut Yoo-rin bebas keluar-masuk hotel milik kakeknya. Saat berpisah, Yoo-rin memberi kenang-kenangan pada wanita yang memintanya untuk menjauhi Jeong-woo tersebut.
Diajak masuk ke ruang kerja Gong-chan, Yoo-rin menemukan foto keluarga sepupu pemuda itu yang hilang dan langsung menduga kalau pencarian masih dilakukan. Gong-chan yang gelagapan tetap ngotot kalau peluang untuk menemukan kebenaran masih jauh dari jangkauan, dan hal itulah yang membuatnya meminta Yoo-rin tetap menjadi sepupunya.
Pertengkaran demi pertengkaran antara Gong-chan dan Yoo-rin kerap terlihat oleh Jeong-woo, yang sudah tentu bisa menduga ada perasaan diantara keduanya (meski masing-masing menyangkal). Ketika Gong-chan mendapat kesempatan berdua dengan Jeong-woo, ia meminta sang sahabat untuk bisa menjaga Yoo-rin dan tidak menyakiti hatinya.
Episode 17 :
Dengan cepat, Jeong-woo menelepon Seo-hyoon dan menyetujui ajakan gadis itu untuk makan dengan pasangan masing-masing. Yoo-rin yang berada dalam situasi tidak enak memutuskan untuk pergi, namun langkahnya dihentikan Jeong-woo yang akhirnya menyatakan perasaannya yang mencintai gadis itu.
Yoo-rin semakin patah semangat ketika diberitahu oleh Jeong-woo kalau sepupu Gong-chan yang asli telah meninggal, yang berarti kepura-puraan itu bisa berlanjut selamanya. Tinggal berdua dengan Seo-hyoon, Gong-chan akhirnya mengaku kalau alasannya tidak menghubungi sang tunangan adalah karena sudah tidak ada perasaan cinta lagi.
Ketika hendak kembali, Gong-chan terkejut saat mendapati Yoo-rin ternyata masih menunggunya. Rupanya, gadis itu sudah tidak tahan lagi berbohong dan ingin pergi. Namun, perdebatan mereka berakhir lewat dering telepon, yang memberitahu kalau kondisi Seol-woon kembali memburuk.
Berada dalam posisi serba salah, berkat desakan sekertarisnya Gong-chan memutuskan untuk memberitahu soal nasib sepupunya yang asli pada Yoo-rin. Teringat akan ucapan gadis itu yang gemar berada di puncak gedung tinggi saat sedih, Gong-chan mengarahkan mobilnya ke tempat yang dimaksud.
Saat berada dalam lift menuju lantai atas, Yoo-rin mendadak menelepon dan menyebut setuju untuk terus berpura-pura sebagai sepupu Gong-chan. Tidak ada yang tahu bahwa dibalik semua permintaannya yang terkesan materialistis, gadis itu sempat menjauhkan ponsel genggamnya dan berbisik kalau dirinya mencintai Gong-chan (sambil bercucuran air mata).
Dasar nasib, keduanya gagal bertemu karena berselisih jalan saat keluar/masuk elevator. Setelah sampai dirumah, Yoo-rin berusaha keras untuk menganggap Gong-chan sebagai saudara, namun malah sejumlah kejadian konyol bin kocak yang terjadi mulai dari gugup saat membangunkan sang sepupu sampai mencekik Gong-chan saat berusaha membetulkan dasinya.
Telah ditunggu Seo-hyoon saat hendak masuk ruang kerja, Gong-chan membulatkan tekad dan akhirnya menyatakan ingin mengakhiri hubungan, yang tentu saja membuat bintang tenis itu terpukul. Diam-diam lega telah menyelesaikan satu hal sulit, perasaan Gong-chan kembali tidak keruan saat mendengar Jeong-woo ingin melamar Yoo-rin.
Episode 18 :
Namun, ucapan Yoo-rin lagi-lagi mendapat tanggapan dingin dari Gong-chan sehingga gadis itu merasa dikerjai dan berubah jengkel. Setelah berada di dalam kamar, pemuda itu hanya bisa mengeluh. Di tempat lain, Jin-kyoo harus menerima nasib hancurnya jeruk pemberian sekertaris Gong-chan yang disukainya.
Di saat Yoo-rin mulai membiasakan dirinya terhadap Gong-chan, sikap pemuda itu malah berubah canggung saat berada di dekat sang sepupu. Apalagi saat mendengar Jeong-woo bakal melamar Yoo-rin (sementara sang kakek memintanya mengantar ke restoran yang dimaksud), dengan berat hati Gong-chan setuju.
Bisa dibayangkan, bagaimana kalutnya perasaan Yoo-rin saat tahu apa yang sebenarnya terjadi. Menolak lamaran Jeong-woo dengan tegas, gadis itu melampiaskan kemarahannya pada Gong-chan yang dianggap ikut menjebaknya. Saat bertemu muka, Yoo-rin memberi tahu kalau Jeong-woo telah tahu semuanya.
Langsung menemui Jeong-woo untuk menanyakan kebenaran, Gong-chan cuma bisa terpaku saat sang sahabat mengakui semuanya dan meminta supaya ia tidak lagi mencintai Yoo-rin. Dibelakang keduanya, Seo-hyoon yang mendengar langsung terkaget-kaget.
Menghadap sang kakek Seol-woong, Gong-chan meminta ijin supaya bisa pindah kerja ke Pulau Jeju. Sudah tentu, Yoo-rin langsung bisa menebak bahwa hal itu dilakukan pemuda itu untuk menghindarinya. Apalagi sejak kejadian bersama Jeong-woo, sikap Gong-chan berubah total.
setelah berpapasan dengan Seo-hyoon, Yoo-rin sempat menduga kalau 'pelarian' Gong-chan disebabkan oleh rasa sakit hatinya setelah putus dengan sang kekasih. Namun belakangan saat bertemu Jeong-woo, gadis itu sadar kalau sang sepupu juga mencintainya. Ketika secara tidak sengaja bertemu Gong-chan, Yoo-rin langsung berlari sambil mencucurkan air mata.
Tahu bagaimana menderitanya Gong-chan saat menutupi perasaan yang sebenarnya, Yoo-rin berusaha menjaga keceriaannya dan menyebut kalau persaudaraannya dengan Gong-chan yang bakal dimulai secara resmi keesokan harinya adalah hal terbaik dalam hidup gadis itu. Sebelum kembali, lagi-lagi pemuda itu dikerjai saat berada didalam elevator.
Tapi saat perjalanan pulang, apa yang dipendam Yoo-rin akhirnya tidak bisa dibendung lagi. Dengan suara lemah sambil bercucuran air mata, ia meminta supaya Gong-chan bisa menganggapnya sebagai Yoo-rin yang sebenarnya saat salju mulai turun.
Hari keberangkatan Gong-chan akhirnya tiba, sebelum pergi ia mengelus kepala Yoo-rin (yang belakangan kembali mencucurkan air mata) untuk terakhir kalinya. Keberangkatan pemuda itu sempat tertunda akibat salju, yang belakangan berhenti.
Episode 19 :
Gong-chan menarik Yoo-rin dan mengajaknya pergi, hingga keruan saja pesta yang telah dipersiapkan untuk gadis itu batal. Seol-woong sang kakek sempat murka, namun akhirnya terdiam ketika Yoo-rin berbohong hal itu dilakukan karena ayahnya tiba di Seoul.
Sadar kalau keadaan yang sekarang membuatnya sulit bersaing dengan Gong-chan, Jeong-woo meminta ijin pada sang ibu untuk bisa terbang ke Amerika dan mempelajari banyak hal sebelum kelak kembali. Melihat tekad putranya yang begitu kuat, wanita setengah baya itu menghadap Seol-woong dan berbalik sikap : ia berharap sang kakek menyetujui hubungan Jeong-woo dengan Yoo-rin.
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Gong-chan dengan berani mengakui ketertarikannya terhadap Yoo-rin. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Gong-chan dengan berani memegang tangan Yoo-rin dan berjanji tidak akan melepaskan gadis itu sampai kapanpun.
Ketika hendak kembali, Gong-chan mendadak mendapat telepon yang mengabarkan kalau wartawan telah berkumpul di kantor untuk mengkonfirmasi soal perpisahannya dengan Seo-hyoon. Sebelum menghadapi semuanya, pemuda itu meminta wanita yang dicintainya itu untuk hanya mempercayai ucapan Gong-chan.
Bisa ditebak, berita perpisahan Gong-chan dan Seo-hyoon akhirnya menyebar dan membuat Seol-woong memarahi sang cucu habis-habisan. Kemarahan sang kakek makin memuncak saat Gong-chan menolak usulnya soal pembalikan sejumlah harta atas nama Yoo-rin, ia mengira pemuda itu sudah berubah menjadi tamak.
Tentu saja, yang paling sedih adalah Yoo-rin saat tahu Gong-chan dimarahi demi melindungi dirinya supaya tidak bergabung dengan keluarga Seol-woong. Demi menghibur hati pemuda itu (setelah sempat menoleh ke kiri dan kanan), Yoo-rin menarik Gong-chan ke sebuah taman dan disana melakukan hal yang tak terduga sama sekali.
Posisi Gong-chan untuk bisa bersama Yoo-rin semakin sulit karena kabar yang menyebutkan cucu perempuan yang dicari Seol-woong telah meninggal, namun di Jepang ia mendapat berita kalau ternyata semua itu tidak benar. Meski telah diperingati, pemuda itu nekat melacak kebenarannya, yang ternyata berasal dari ayah Yoo-rin.
Mengancam kalau bakal membawa Yoo-rin ke Amerika dengan paksa didepan Gong-chan, Jeong-woo bertemu dengan Yoo-rin di tempat ia biasa merenung dan menegaskan keinginan. Dengan tenang, gadis itu menolak dan mengaku tidak bakal meninggalkan sisi Gong-chan kecuali diiminta oleh pemuda itu.
Ketika sampai di rumah, Jeong-woo dan Yoo-rin berpapasan dengan Seo-hyoon yang sengaja datang. Merasa serba salah, wajah Yoo-rin langsung berubah saat sang rival menyebut telah mengetahui kebohongannya. Gadis itu kuatir Seo-hyoon bakal membocorkan semuanya didepan Seol-woong, yang dapat memperburuk kondisi pria setengah baya tersebut.
Episode 20 :
Dari penuturan ayah Yoo-rin (yang tentu saja identitasnya belum terbongkar), Seo-hyoon akhirnya tahu kalau sepupu yang selama ini dicari ternyata masih hidup walau tidak ketahuan ada dimana. Gadis itu sadar bahwa bila berhasil ditemukan, maka langkah Gong-chan dan Yoo-rin untuk bersatu semakin besar.
Merasa hidupnya lebih bersemangat setelah mencintai Yoo-rin, Gong-chan tidak sadar kalau gadis yang dicintainya itu ternyata punya niat lain untuk menyudahi semua kebohongan dan pergi bersama Jeong-woo. Bahkan dengan lantang, pemuda itu menentang keinginan Seo-hyoon, yang berniat mengancam, untuk kembali bersama.
Namun, cinta yang begitu besar membuat Yoo-rin sulit mengutarakan keinginannya untuk menyudahi kebohongan saat makan malam bersama Gong-chan. Siapa sangka, pemuda itu malah membawa kabar baik yang membuka peluang mereka meneruskan hubungan. Di luar, Gong-chan mencium bibir Yoo-rin sehingga gadis itu kaget setengah mati.
Niat Seo-hyoon untuk menghancurkan hubungan Gong-chan dan Yoo-rin semakin kuat, ia berniat membungkam ayah Yoo-rin dan meminta pria itu tidak membongkar kenyataan sebenarnya soal sepupu Gong-chan yang masih hidup. Pelan-pelan, gadis iu telah merancang sejumlah rencana meski di sisi lain hatinya terasa sakit.
Di tengah sejumlah kemelut, Jin-shim dan Jin-kyoo mulai memikirkan kemungkinan terburuk akan apa yang bakal terjadi antara Gong-chan dan Yoo-rin. Yang satu berpikir tentang hal-hal tragis, sementara satunya lagi optimis Gong-chan dan Yoo-rin bakal bersama. Keributan keduanya terhenti oleh suara ayah Yoo-rin.
Dasar tidak bisa memegang banyak uang, pria itu mengajak putri kesayangannya makan malam. Bisa ditebak, Yoo-rin langsung curiga ayahnya telah melakukan hal-hal yang tidak berkenan. Sempat berniat menceritakan semuanya, ayah Yoo-rin teringat akan intimidasi yang pernah dilancarkan Seo-hyoon.
Di tempat lain, Jeong-woo memutuskan untuk menyudahi pertarungannya dengan Gong-chan karena ia sadar tidak bisa meraih hati Yoo-rin. Dengan jiwa besar, pemuda itu berniat melepas gadis yang dicintainya itu supaya bahagia..........setelah sebelumnya memberi kenang-kenangan untuk Gong-chan layaknya seorang 'sahabat'.
Episode 21 :
Keruan saja, pemandangan mesra antara Gong-chan dan Yoo-rin membuat Seo-hyoon kehilangan kendali dan memutuskan untuk membongkar kebohongan keduanya. Sambil meminta maaf berulang kali, gadis itu memohon supaya Seol-woo kakek Gong-chan tidak mengampuni Yoo-rin.
Seolah menjadi pertanda bakal terjadi sesuatu yang buruk, bola kaca pemberian Gong-chan yang dipegang Yoo-rin mendadak terjatuh dan pecah berkeping-keping. Meski terpukul oleh kenyataan yang ada, Seol-woong meminta semua dirahasiakan sampai ia bisa menemukan cucu yang sebenarnya.
Bisa ditebak, tidak mudah bagi pria setengah baya itu untuk melepas Yoo-rin yang telah dianggap sebagai bagian dari keluarga. Di tempat lain, Gong-chan berjanji bakal segera menyusul Yoo-rin ke Pulau Jeju meski gadis itu sempat punya ketakutan tersendiri kalau pria yang dicintainya tersebut bakal ingkar janji.
Setelah berpikir cukup panjang, Seol-woong memutuskan untuk memberitahu semuanya pada Yoo-rin, yang sudah tentu sangat terkejut dan tak henti-hentinya meminta maaf. Dengan suara berat, sang kakek meminta gadis itu untuk meneruskan rencana kepergiannya dan tidak bersatu dengan Gong-chan.
Pada saat yang bersamaan di tempat lain, Seo-hyoon yang diam-diam menyesali perbuatannya berpamitan untuk terakhir kalinya pada Gong-chan. Begitu keluar ruangan, gadis malang itu tidak bisa menahan air matanya dan hal itu terlihat oleh Jeong-woo yang kebetulan melintas untuk menemui Gong-chan.
Di rumah sambil terus menangis, Yoo-rin mengatakan bakal memenuhi keinginan Seol-woong asalkan dibiarkan bertemu Gong-chan, yang bakal mengantarnya ke bandara, untuk terakhir kali. Begitu pemuda itu sampai dirumah, Yoo-rin mati-matian menahan kesedihannya dan memaksa tersenyum supaya Gong-chan tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Yoo-rin terus berusaha menahan air mata ketika Gong-chan memeluknya di bandara dan meminta gadis itu mau menunggu kedatangannya di Pulau Jeju, yang akhirnya pecah saat pemuda itu membalikkan badan dan beranjak pergi. Suara tangis gadis itu benar-benar memilukan, sampai-sampai sang ayah ikut merasa bersalah.
Di kantor, Gong-chan mulai merasakan ada sesuatu yang tidak beres dan akhirnya diberitahu sang sekretaris kalau Yoo-rin bakal pergi ke daerah lain yang tidak diketahuinya. Memacu mobilnya sekencang mungkin, pemuda itu terlambat sampai di bandara.
Begitu sampai dirumah, Gong-chan berlutut didepan Seol-woong sambil menangis tersedu-sedu dan tak henti-hentinya menyebut ia mencintai Yoo-rin. Namun, semuanya sudah terlambat............dan tanpa terasa dua tahun telah berlalu sejak kejadian itu.
Episode 22 :
Rupanya meski telah dua tahun berlalu, kenangan manis bersama Yoo-rin tidak pernah lepas dari ingatan Gong-chan. Hal itu terlihat dari sejumlah koleksi bola kaca, yang selalu dibelinya setiap kali salju mulai turun. Sudah tentu, kesedihan pemuda itu terlihat oleh sang bibi yang telah mempunyai satu anak.
Di saat yang sama di tempat lain, Yoo-rin yang baru saja pulang kerja hanya bisa menatap turunnya salju dengan sedih meski sang ayah telah menyiapkan sambutan meriah. Kaget melihat bintang pemberian Gong-chan yang selalu disimpan dengan rapi menghiasi pohon natal, gadis itu berpura-pura benda itu tidak memiliki arti penting bagi dirinya.
Hidup berpindah-pindah membuat keberadaan Yoo-rin sulit dilacak, meskipun Gong-chan telah menyuruh sekretarisnya yang handal untuk berusaha. Langkah terakhirnya adalah menerima tawaran untuk pergi ke Jepang demi urusan pekerjaan sambil berharap bisa menemui gadis yang dicintainya.
Malam menjelang kepergiannya, Gong-chan telah ditunggu oleh Seo-hyoon didepan rumahnya. Rupanya meski disibukkan oleh rangkaian tur tenis dunia, gadis itu belum bisa melupakan pemuda itu. Bahkan ketika dinasehati, Seo-hyoon balik meminta Gong-chan supaya bisa melepaskan Yoo-rin dari hatinya.
Nasib kembali membuat Gong-chan dan Yoo-rin gagal bertemu meski keduanya sama-sama berada di bandara, Gong-chan sebagai penumpang menuju Jepang sementara Yoo-rin pemandu wisata yang mengantar tamu-tamunya. Sosok gadis itu malah pertama kali dilihat oleh Jeong-woo yang berusaha mengejar dan menutupi semuanya dari Gong-chan.
Tapi semuanya berubah ketika Gong-chan berada di pesawat, tanpa sengaja seorang penumpang menjatuhkan kartu nama pemandu wisata yang sedang dibicarakan oleh grupnya. Ketika mengambil kartu tersebut, bisa dibayangkan bagaimana ekspresi wajah Gong-chan saat nama dan foto Yoo-rin tercantum didalamnya.
Tak lama setelah kejadian tersebut, Yoo-rin kembali ke pekerjaannya sebagai pemandu wisata dan bersiap menyambut rombongan berikutnya. Namun, alangkah terkejutnya gadis itu ketika Gong-chan muncul dihadapannya dan mengaku sebagai salah satu anggota rombongan.
Kali ini Yoo-rin tidak bisa mengelak lagi, apalagi setelah Gong-chan mematahkan kartu kreditnya sehingga otomatis pria itu tidak punya sepeser uangpun. Mau tidak mau, gadis itu cuma bisa pasrah saat Gong-chan meminta untuk diajak makan di sebuah restoran kecil.
Episode 23 :
Namun begitu Gong-chan menoleh ke arah kiri, ternyata Yoo-rin sudah tidak ada disana. Ia langsung berlari keluar, dan mendapati gadis itu memacu mobilnya dengan kencang. Dengan terpaksa, pemuda malang itu dibuat gigit jari lagi.
Dengan sisa uang pemberian Yoo-rin dikantongnya, Gong-chan dengan susah-payah akhirnya berhasil sampai ke tempat dimana Yoo-rin bekerja dan mengajukan keluhan. Hasilnya, ia kembali bergabung dengan kelompok tur meski usaha untuk mendekati gadis yang dicintainya itu ditolak mentah-mentah.
Sementara itu, Jeong-woo akhirnya berhasil melacak keberadaan Yoo-rin lewat tempatnya bekerja sebagai pemandu wisata. Dengan tersenyum lebar sambil membawa karangan bunga, pemuda itu yakin bakal bisa merebut gadis itu dari Gong-chan.
Usaha Yoo-rin untuk terus menghindari Gong-chan membuat suasana dalam grup pariwisata yang dipimpin gadis itu terasa canggung, dan untuk mencairkan suasana mereka akhirnya menghibur diri di sebuah tempat karaoke. Siapa sangka, Gong-chan yang semula berniat pergi malah nekat naik ke atas panggung dan mulai menyanyi.
Di luar dengan suara tinggi, Yoo-rin menyebut kalau dirinya tidak mencintai Gong-chan lagi. Menyempatkan diri untuk kembali ke rumah, Gong-chan mendapati kalau kakeknya Seol-woong ternyata telah menemukan cucu perempuan yang selama ini dicarinya. Menolak menuruti keinginan sang kakek, pemuda itu kembali untuk mencari Yoo-rin.
Gong-chan muncul tepat pada saat Yoo-rin hendak membuang bintang pemberiannya, dan meminta gadis itu untuk mau mempercayainya. Lewat sejumlah aksi yang dilakukan, Yoo-rin akhirnya tidak bisa berbohong lagi kalau dirinya masih mencintai Gong-chan (terutama setelah dibawa ke sebuah gereja).
Demi meneruskan niatnya hidup bersama gadis yang dicintai, Gong-chan nekat melawan Seol-woong yang tetap melarang pemuda itu bersama Yoo-rin. Bahkan, ia bergeming saat sang kakek menyebut seandainya Gong-chan meneruskan niat pergi ke Jepang bersama Yoo-rin maka tidak akan diakui sebagai cucu lagi.
Tidak mau menyerah begitu saja, Seol-woong meminta suami bibi Gong-chan untuk melacak keberadaan Yoo-rin meski sudah diperingati hal itu hanya akan mengulang masa lalu. Namun, nasib kadang memang lucu dan tidak pernah diduga. Secara kebetulan, ayah Yoo-rin hendak mencarikan pekerjaan yang lebih baik untuk putrinya.
Episode 24 :
Rupanya, sebab utama kenapa Seol-woong meminta Yoo-rin pergi meninggalkan Gong-chan adalah karena meski sudah menemukan yang asli, ia masih tetap menganggap gadis itu sebagai cucunya. Sambil melap air matanya yang menetes, Yoo-rin menyebut bakal membereskan semua dengan caranya sendiri.
Saat melangkah keluar, ia berpapasan dengan Seo-hyoon yang langsung membombardir gadis malang itu dengan sejumlah pertanyaan. Kaget saat tahu ayahnya-lah yang menyelamatkan cucu Seol-woong belasan tahun silam, Yoo-rin mendapat ide bagaimana membuat Gong-chan melupakannya dan tidak lupa meminta bantuan Seo-hyoon.
Walaupun sempat merasa lega, belakangan Seo-hyoon merasa bersalah karena tahu betul betapa Yoo-rin sangat mencintai Gong-chan. Dengan terpaksa, ia membantu rencana gadis itu yang mempertemukan Gong-chan, keluarganya, Yoo-rin dan sang ayah. Didepan semua yang hadir, Yoo-rin membeberkan penuturan yang mengejutkan.
Dengan wajah dingin, Yoo-rin menyebut telah mengetahui cucu perempuan Seol-woong selamat sejak awal dan menggunakan kesempatan untuk masuk ke keluarga Gong-chan serta menggunakan Seo-hyoon untuk mencapai niatnya. Sudah tentu Gong-chan tidak percaya begitu saja, namun ia terpaku saat Yoo-rin hanya menatapnya dengan dingin.
Berusaha menutup rapat-rapat kesedihannya dengan minum-minum, saat kembali Yoo-rin terkejut mendapati Gong-chan telah menunggunya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Kembali menegaskan dirinya tidak percaya akan ucapan gadis itu, Gong-chan melangkah pergi dengan lesu.
Ketika masuk ke dalam rumah, Yoo-rin diberitahu sang ayah kalau Gong-chan telah memberinya sejumlah hadiah. Saat di dalam kamar, ia langsung terduduk lemas melihat sejumlah bola kristal yang menandakan bahwa meski waktu telah berlalu cukup lama, Gong-chan ternyata masih tetap mencintainya dengan tulus.
Siapa sangka, pertolongan justru muncul dari pihak yang paling tidak disangka : Seo-hyoon yang ternyata tidak mempercayai ucapan Yoo-rin begitu saja. Dengan air mata bercucuran, ia akhirnya mengakui telah kalah dengan Yoo-rin dalam memperebutkan Gong-chan.
Ternyata bukan cuma Gong-chan, Seol-woong juga tidak percaya akan ucapan Yoo-rin dan sadar akan kesalahannya. Sambil tersenyum, pria setengah baya itu menyuruh Yoo-rin untuk menyusul ke bandara mumpung Gong-chan belum pergi.
Lewat bocoran yang diberikan oleh bibi Gong-chan, Yoo-rin akhirnya tahu bahwa sebelum pergi, pemuda itu berada di gedung tinggi tempat mereka biasa melihat keindahan kota. Sambil berpacu dengan waktu, Yoo-rin bergegas menuju tempat tersebut.
Waktu hendak turun dengan elevator, Gong-chan teringat ucapan Yoo-rin tentang apa yang harus dilakukannya supaya keinginan bisa jadi kenyataan. Siapa sangka, pintu elevator kembali terbuka dan Yoo-rin berada didepannya sambil mengungkapkan apa yang dirasakan sebenarnya.
Ucapan itu keruan saja membuat Gong-chan tidak bisa menahan diri, dan langsung menarik Yoo-rin kedalam sambil memeluk gadis itu seerat mungkin. Kemudian dengan lembut, pemuda itu memegang pipi Yoo-rin dan menciumnya dengan lembut.
Belakangan setelah semuanya kembali normal (Gong-chan dan Yoo-rin bisa bersama lagi), akhirnya terungkap siapa cucu perempuan Seol-woong yang sebenarnya. Dia adalah Choi Ha-na yang datang bersama suaminya Lee Mong-ryong. Apakah nama itu terdengar tidak asing lagi bagi penggemar?
TAMAT
Sumber : www.indosiar.com
No comments:
Post a Comment